Bambu Jadi Sumber Kehidupan Pelaku UMKM di Desa Penglipuran Bali
Tak hanya memiliki manfaat untuk lingkungan, bambu juga juga menjadi penggerak roda ekonomi para pelaku UMKM di Desa Penglipuran Bali, Kabupaten Bangli, Bali.
Di desa ini, bambu memiliki potensi ekonomi luar biasa karena jenis pohon ini menjadi sumber bahan baku berbagai produk, mulai dari kerajinan, bahan baku sabun, shampoo, hingga produk bahan baku untuk kecantikan.
Dijelaskan oleh Peneliti Universitas Udayana Pande Ketut Diah Kencana, selama ini bambu di Desa Panglipuran menjadi bagian dari konservasi lingkungan seperti untuk memunculkan mata air baru, sekaligus untuk mencegah terjadinya longsor.
Baca juga:
Hendarwan, Membangun Desa Mandiri Digital
Namun seiring dengan penelitian yang dilakukan oleh Universitas Udayana, bambu di Panglipuran juga memiliki nilai ekonomi.
"Sekarang kita menanam bambu, oke lingkungan bisa terjaga.
Tapi, apakah secara ekonomi apakah masyarakat bisa hidup dari bambu itu?" ujarnya beberapa waktu lalu.
Berangkat dari tantangan tersebut, Pande bersama sejumlah mahasiswa melakukan penelitian untuk mendorong pemanfaatan bambu menjadi lebih maksimal.
Terlebih, data Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia mengungkapkan bahwa sebagaian besar mata pencaharian masyarakat Desa Penglipuran adalah perajin hingga pedagang souvenir.
Baca juga:
Canggih! Ini Desa Digital Pertama di Indonesia
Sebagaimana yang dilakukan oleh seorang warga Panglipuran, Adi (48).
Dia merupakan salah satu perajin bambu yang telah menjalani profesinya selama kurang lebih 18 tahun.
Hasil karyanya sudah didistribusikan oleh agen hingga ke berbagai daerah. “Ini (kerajinan bambu) katanya sih udah sampai keluar daerah sih, biasanya saya (memasarkannya) lewat agent aja sih,” tuturnya.
Kirim Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui Admin