Jurnal

Kerja Pemberdayaan Masyarakat Memiliki Dimensi KeTuhanan dan Kemanusiaan

20 Agustus 2023
Administrator
Dibaca 56 Kali
Kerja Pemberdayaan Masyarakat Memiliki Dimensi KeTuhanan dan Kemanusiaan

Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Anwar Abbas secara tegas menyampaikan bahwa gerakan pemberdayaan yang dilakukan oleh Persyarikatan Muhammadiyah memiliki dua dimensi yang bisa jalan beriringan dalam upaya pembebasan umat dari kemiskinan, yaitu dimensi keTuhanan dan kemanusiaan.

Pemerhati ekonomi Islam ini menjelaskan, bahwa setiap gerak langkah yang dilakukan oleh Persyarikatan Muhammadiyah berdasar pada perintah Allah SWT yang disampaikan melalui Rasullullah Muhammad. Yang kemudian dikontekstualisasikan dalam praktik hidup nyata yang solutif terhadap permasalahan yang dihadapi umat, bangsa dan kemanusiaan universal.

Hal itu disampaikan Anwar Abbas pada, Selasa (28/2) secara daring dalam acara Silaturahim Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) PP Muhammadiyah periode 2022-2027. Abbas menambahkan, termasuk usaha Muhammadiyah mengurangi kemiskinan melalui aksi pemberdayaan merupakan bagian integral dari menjalankan perintah dan meninggalkan larangan Allah SWT untuk mewujudkan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.

Sebab, mengurangi jumlah kemiskinan di keluarga muslim selaras dengan usaha mencegah kekufuran yang dapat menyelisihi perintah Allah SWT dan Rasulullah. Mengutip perkataan orang arif, Abbas menyebutkan bahwa kefakiran bisa menjadi jalan seorang muslim menuju kekufuran.

“Terkait dengan masalah ekonomi ummat, kata orang arif kefakiran itu akan bisa berbuat orang berlaku kufur, berlaku tidak tunduk dan tidak patuh pada Rasulullah.” Ucapnya.

Oleh karena itu, tugas Muhammadiyah melalui MPM dalam mengurangi kemiskinan yang disebabkan tersendatnya perputaran ekonomi merupakan tugas yang luhur dan mulia. Di sisi lain, kata Anwar Abbas, kerja pemberdayaan yang dilakukan oleh MPM memiliki kedekatan yang kuat dengan ajaran teologi Al Ma’un yang diajarkan oleh KH. Ahmad Dahlan.

Dia berharap, Muhammadiyah bisa mendorong terciptanya ekonomi yang berkeadilan. Mensirkulasi perputaran ekonomi yang merata, tidak hanya di level atas saja. Sehingga mampu menjaga stabilitas publik dari guncangan yang disebabkan adanya ketimpangan ekonomi yang curam di tubuh warga negara Indonesia.

Sementara itu, Ketua MPM PP Muhammadiyah, M. Nurul Yamien berharap yang disampaikan oleh Ketua PP Muhammadiyah, Anwar Abbas bisa di-break down menjadi program-program yang konkrit oleh MPM melalui Raker yang akan digelar dalam waktu dekat ini. Pasalnya, Surat Keputusan (SK) PP Muhammadiyah untuk majelis, lembaga, dan biro atau UPP Muhammadiyah telah disahkan.

“Kita akan melakukan penajaman-penajaman program kerja di Raker bulan ini. Meskipun kerja-kerja pemberdayaan tetap jalan selama ini, meski SK belum disahkan.” Tutur Yamien.

Terkait dengan kerja pemberdayaan  Yamien menjelaskan, karena pemberdayaan bukan suatu yang instan. Pemberdayaan adalah proses panjang dan berkelanjutan. Itu selaras dengan Kredo MPM ‘Selama rakyat masih menderita tidak ada kata istirahat’.

Bagikan artikel ini:
Kirim Komentar

Komentar baru terbit setelah disetujui Admin

CAPTCHA Image