TPS3R Brama Muda: Langkah Awal Menuju Zero Waste di Kabupaten Sleman

Dinas Lingkungan Hidup menggelar acara Hibah TPS3R pada Senin (18/10) yang dihadiri langsung oleh Bupati Kabupaten Sleman, Kustini Sri Purnomo, Asisten Sekretaris Daerah Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Budiharjo, Kepala BAPPEDA Kabupaten Sleman sekaligus Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Dwi Anta Sudibya, Kepala Bidang Fisik dan Prasarana BAPPEDA Kabupaten Sleman, Dona Saputra Ginting, Kepala Bidang Kebersihan dan Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sleman, Junaidi, Panewu Anom Kapanewon Ngaglik, Sumariyah dan Tim Badan Keswadayaan Masyarakat.

Baca juga:

Pembangunan Dan Pengembangan Desa Digital

TPS3R atau Tempat Pengelolaan Sampah Reduce Reuse dan Recycle (mengurangi menggunakan daur ulang) merupakan upaya pengelolan sampah dengan menerapkan komsep 3R mulai dari menjemput sampah dari tiap rumah, memilah sampah, pengelolaan sampah organik yang akan dijadikan kompos, serta strategi pengurangan sampah melalui berbagai macam teknologi lainnya. TPS3R Brama Muda di Dusun Dayakan, Kalurahan Sardonoharjo, Kapanewon Ngaglik menjadi lokus dalam acara serah terima hibah kali ini. TPS3R Brama Muda yang berdiri sejak tahun 2018 dan dibangun menggunakan dana APBD ini, beroperasi dengan memanfaatkan 10 pekerja yang berasal dari penduduk setempat dan sudah melayani lebih dari 400 KK. Untuk setiap pekerja di TPS3R Brama Muda juga sudah mendapatkan jaminan kesehatan dari Pemerintah Kabupaten Sleman. Pada acara ini, Kustini Sri Purnomo berkesempatan meninjau secara langsung beberapa fasilitas serta proses pengelolaan sampah di TPS3R Brama Muda.

Acara serah terima dibuka dengan laporan Dwi Anta Sudibya selaku Plt. Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sleman yang menegaskan bahwa dengan adanya TPS3R dan Bank Sampah diharapkan mampu mengurangi permasalahan sampah di Kabupaten Sleman. Pengelolaan sampah di TPS3R per hari mencapai 94,16 persen. Sedangkan, untuk persentase sampah terkelola oleh Bank Sampah per harinya mencapai 61,87 persen. Di Kabupaten Sleman sendiri terdapat 210 unit Bank Sampah dan 25 unit TPS3R. “Perlu adanya konsep atau strategi pengelolaan sampah yang mencapai zero waste untuk mengurangi beban TPA Piyungan yang sudah overcapacity,” ungkap Dwi Anta Sudibyo. “TPS3R Brama Muda diharapkan dapat menjadi percontohan TPS3R dengan yang mencapai zero waste bagi 25 unit TPS3R lainnya di Kabupaten Sleman,” tambahnya. Lebih jauh Dwi Anta mengungkapkan bahwa fasilitas di TPS3R Brama Muda sendiri sudah cukup lengkap mulai pemilah, pencacah dan pengayak. Kemudian, press plastik, unit kompos dan penguraian sampah dengan maggot. Rencana ke depan,  TPS3R Brama Muda akan dilengkapi incinerator guna mencapai zero waste.

Baca juga: 

Berdayakan Petani Desa, UMKM Cokelat Bali Lestarikan Kakao Organik

Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo, dalam sambutannya manyampaikan bahwa dengan bantuan sarana dan prasarana yang diberikan, diharapkan  dapat mendukung kegiatan pengelolaan sampah dan dapat dimanfaatkan secara optimal. Hibah tersebut merupakan bentuk apresiasi Pemerintah Kabupaten Sleman kepada kelompok pengelola sampah mandiri yang telah berkontribusi mengurangi sampah masyarakat. Untuk kedepannya setiap keluarga diharapkan melakukan pemilahan sampah sejak dari rumah, sehingga memudahkan petugas sampah dalam pengolahannya.

Acara dilanjutkan dengan penyerahan hibah TPS3R Brama Muda oleh Bupati Sleman. Bantuan tersebut diserahkan kepada kelompok-kelompok pengelola sampah mandiri yang ada di Kabupaten Sleman. Adapun hibah yang diberikan antara lain motor roda tiga untuk operasional sebanyak empat unit, mesin jahit sebanyak 15 unit, timbangan sebanyak 11 unit dan rumah maggot yang dilengkapi dengan black soldier flies atau dikenal juga dengan lalat tentara hitam.(***RAR/Bidang Fispra)

Sumber : TPS3R Brama Muda: Langkah Awal Menuju Zero Waste di Kabupaten Sleman

Komentar *

Nama *

Alamat Email

No. HP *

[Ganti Gambar]

Kirim Komentar